• gambar
  • gambar
  • gambar banner 3
  • gambar banner 4

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 3 SUSUT. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kepala Sekolah


Ni Made Suryadini, S.Pd., M.Pd.

 NIP. 19770101 200012 2 004

 

Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk mengantisipasinya maka hal tersebut akan menjadi maslah yang sangat serius. Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras didalam perubahan itu sendiri. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya tidak dapat dilihat dan dirasakan secara instan, sehingga sekolah sebagai ujung tombak dilapangan harus memiliki arah pengembangan jangka panjang dengan tahapan pencapaiannya yang jelas dan tetap mengakomodir tuntutan permasalahan faktual kekinian yang ada di masyarakat.

KONSEP PASRAMAN




Kata pasraman berasal dari kata “asrama” (sering ditulis dan dibaca ashram) yang artinya tempat berlangsungnya proses belajar mengajar atau pendidikan. Pendidikan pasraman menekankan pada disiplin diri, mengembangkan akhlak mulia dan sifat-sifat yang rajin, suka bekerja keras, pengekangan hawa nafsu dan gemar untuk menolong orang lain. Konsep pasraman yang berkembang sekarang diadopsi dari sistem pendidikan Hindu zaman dahulu di India, sebagaimana disuratkan dalam kitab suci Weda dan hingga kini masih tetap terpelihara. Sistem ashram menggambarkan hubungan yang akrab antara para guru (acarya) dengan para siswanya, bagaikan dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, sistem ini dikenal pula dengan dengan para nama sistem pendidikan gurukula. Beberapa anak didik tinggal di pasraman bersama para guru sebagai anggota keluarga dan para guru bertindak sebagai orang tua siswa sendiri. Proses pendidikan di pasraman dari masa lampau itu masih tetap berlangsung sampai saat ini dikenal pula dengan istilah lainnya yakni parampara, di Jawa dan di Bali dikenal dengan istilah padepokan atau aguron-guron. Dewasa ini di India terdapat ribuan pasraman yang diasuh oleh guru-guru kerohanian, bahkan cabang-cabang perguruan ini telah berkembang di Eropa dan di Indonesia. 

Pasraman di Bali biasanya menekankan proses pembelajaran yang menyangkut kegiatan Adat seperti pembelajaran seni tabuh, pembelajaran seni tari, pembelajaran mejejahitan, pembelajaran bahasa bali seperti lebih memahami pasang aksara, pembelajaran nyanyian suci seperti kidung, kekawin, dan lain sebagainya. Konsep pasraman biasanya dilaksanakan di lingkungan Banjar ataupun Desa Adat sehingga para siswa tidap perlu untuk tinggal di tempat pasraman itu dilaksanakan. Pasraman biasanya diikuti oleh anak-anak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama. Acarya atau gurunya pun biasanya orang setempat pada Banjar atau Desa Adat tersebut. Konsep Pasraman dewasa ini memang sudah terbaharui, biasanya dilaksanakan pada hari tertentu dan jam tertentu. Tujuan dilaksanakannya Pasraman adalah untuk memperkenalkan kegiatan yang berbau adat. dimana mulai belajar membuat jahitan untuk upakara umat hindu hingga tradisi-tradisi  yang diselenggarakan pada upacara keagamaan atau upacara adat. TKonsep pasraman ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan umat hindu untuk bersosial budaya kedepannya.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas